UTS-4 My SHAPE (Spiritual Gifts, Heart, Abilities, Personality, Experiences)

Author

Levina Nathania Bunardi

UTS-4 — My SHAPE

(Spiritual Gifts, Heart, Abilities, Personality, Experiences)

Perspektif penemuan diri sangat unik dan segar.
Memikat dari awal hingga akhir.
Sangat jujur dan rentan; mengungkap kebenaran diri yang mendalam.
Sangat menginspirasi; dampak emosional kuat.

Hai, saya Levina Nathania Bunardi, asal Jakarta, mahasiswa Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi ITB semester 3.
Saya memiliki ketertarikan besar pada dunia teknologi dan pengembangan diri, terutama bagaimana teknologi dapat membantu kehidupan sehari hari menjadi lebih efisien dan bermakna.
Sebagai mahasiswa, saya belajar menyeimbangkan fokus akademik dengan eksplorasi hal hal baru.
Saya percaya proses belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman, interaksi, dan waktu refleksi diri.

Di luar kegiatan akademik, saya menikmati aktivitas yang berhubungan dengan benang seperti crochet, knitting, dan tatting.
Kegiatan ini melatih kesabaran, fokus, dan ketelitian yang juga berguna di dunia teknologi.
Setiap simpul benang mengingatkan saya bahwa hasil indah lahir dari konsistensi dan ketekunan dalam proses.

4.1 Sumber VIA Character Strengths Profile

Berdasarkan hasil VIA Character Strengths Profile pada 22 Oktober 2025, sepuluh kekuatan utama saya adalah:

  1. Forgiveness atau memaafkan
  2. Kindness atau kebaikan hati
  3. Hope atau harapan
  4. Humility atau kerendahan hati
  5. Gratitude atau rasa syukur
  6. Fairness atau keadilan
  7. Judgment atau kebijaksanaan dalam menilai
  8. Honesty atau kejujuran
  9. Love atau kasih
  10. Love of Learning atau kecintaan pada belajar

Kombinasi kekuatan ini menunjukkan bahwa saya cenderung reflektif, empatik, dan berorientasi pada hubungan manusia.
Dalam konteks akademik, kekuatan ini membantu saya membangun kerja tim yang harmonis, terbuka terhadap umpan balik, dan fokus pada kolaborasi yang produktif.

4.2 Ringkasan Satu Halaman

Peran inti saya adalah mahasiswa reflektif yang berorientasi pada pengembangan diri dan keseimbangan antara logika serta empati.

Misi saya adalah mengintegrasikan kemampuan analitis, empati, dan kreativitas untuk menciptakan pembelajaran serta karya yang berdampak positif di bidang teknologi dan kehidupan sosial.

Kekuatan utama saya meliputi rasa syukur, empati, keadilan, dan semangat belajar.
Dampak yang saya tuju adalah menjadi pribadi yang berpikir kritis, bertanggung jawab, dan mampu beradaptasi sambil menjaga nilai nilai kemanusiaan dalam setiap proses belajar.

4.3 S Spiritual Gifts Karunia Rohani

Saya merasa karunia utama saya adalah kemampuan mendengarkan, memahami, dan memberi empati.
Dalam kelompok, saya sering menjadi penyeimbang yang memastikan setiap anggota punya ruang bicara dan merasa dihargai.
Saya percaya mendengarkan adalah bentuk pelayanan sederhana yang bermakna karena dari situ kita bisa memahami kebutuhan orang lain.

Dalam konteks rohani, saya terus belajar untuk bersikap rendah hati, mengurangi cepatnya penilaian, dan mau belajar dari sudut pandang yang berbeda.
Kebijaksanaan menurut saya tidak lahir dari banyaknya kata, tetapi dari kemampuan hadir sepenuhnya bagi orang lain.

4.4 H Heart Minat dan Passion

Saya memiliki minat besar pada teknologi dan desain sistem informasi, khususnya pada bagaimana teknologi dapat diolah menjadi solusi yang manusiawi.
Saya tertarik pada bidang yang menggabungkan logika, kreativitas, dan empati.
Selain itu, kerajinan benang seperti crochet memberi saya ruang refleksi dan latihan ketekunan.

Kedua dunia ini saling melengkapi.
Teknologi mengasah cara berpikir terstruktur, sedangkan kerajinan melatih ketenangan dan kepekaan terhadap detail.
Saya merasa paling hidup saat bisa menggabungkan keduanya.

4.5 A Abilities Kemampuan

Selama tiga semester di STI ITB, beberapa kemampuan yang saya kembangkan antara lain:

  1. Kemampuan analitis dan berpikir sistematis dalam memecahkan masalah.
  2. Kemampuan reflektif untuk meninjau kembali keputusan dan belajar dari pengalaman.
  3. Kemampuan komunikasi tulis dan lisan yang terasah lewat diskusi dan tugas kelompok.
  4. Kemampuan manajemen waktu agar tetap seimbang antara tugas, kegiatan, dan istirahat.

Saya juga suka belajar mandiri seperti mencoba bahasa pemrograman baru dan memahami arsitektur sistem.
Saya terus mengembangkan keberanian tampil di depan publik dan menyampaikan ide dengan percaya diri.

4.6 P Personality Kepribadian

Saya termasuk tipe reflektif dan tenang, namun mudah berempati.
Saya lebih suka memahami konteks secara utuh sebelum mengambil keputusan.
Dalam tim, saya menjaga suasana agar tetap stabil dan saling menghargai.

Ketenangan bagi saya bukan pasif, tetapi cara untuk tetap jernih menghadapi perubahan.
Walau cenderung introvert, saya menikmati percakapan yang mendalam dan interaksi yang jujur.

4.7 E Experiences Pengalaman

Pengalaman kuliah dan organisasi membantu saya mengenali diri.
Saya pernah mengatur pembagian tugas dalam proyek kelompok untuk memastikan setiap anggota memahami perannya.
Dari situ saya belajar bahwa kepemimpinan adalah mendengarkan, memberi ruang, dan menjaga keharmonisan.

Kegiatan crochet memberi saya pengalaman praktis tentang kesabaran.
Ketika simpul salah, saya belajar memperbaiki, sabar, dan memulai ulang.
Proses ini mengajarkan bahwa kesalahan bukan akhir, melainkan bagian dari proses menuju hasil yang lebih baik.

4.8 Piagam Diri Self Charter

Misi hidup saya adalah belajar tekun, bertumbuh dengan rendah hati, dan menebarkan kebaikan melalui pengetahuan serta karya.

Nilai inti saya meliputi kejujuran, empati, ketekunan, rasa syukur, keadilan, dan keseimbangan.

Peran inti saya adalah menjadi mahasiswa yang belajar bukan sekadar untuk nilai tetapi untuk memahami dan memberi makna bagi orang lain.

Kompas keputusan saya terdiri dari tiga pertanyaan sederhana:
1. Apakah keputusan ini membantu saya tumbuh secara akademik dan moral?
2. Apakah tindakan ini selaras dengan nilai empati dan kejujuran?
3. Apakah hasilnya memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain?

Janji pribadi saya adalah menjaga konsistensi belajar, berpikir dengan hati dan logika, serta menghargai setiap proses dengan rasa syukur.

4.9 Narasi 90 Detik Elevator Pitch

Hai, saya Levina, mahasiswa semester 3 Sistem dan Teknologi Informasi ITB.
Saya sedang dalam proses menemukan arah dan potensi diri sambil mendalami bagaimana teknologi dapat memberi dampak positif bagi kehidupan manusia.

Saya percaya belajar bukan hanya soal teori, tetapi juga tentang mengenali nilai yang membentuk diri.
Saya suka menganalisis, menulis, dan berkolaborasi, namun juga menyeimbangkannya dengan kegiatan seperti crochet yang membantu saya tetap fokus dan tenang.

Ke depan, saya ingin menjadi pribadi yang kompeten secara teknis sekaligus peka terhadap manusia dan lingkungan.
Bagi saya, teknologi terbaik adalah yang menghadirkan makna dan kebaikan.

4.10 Rencana Aksi 90 Hari SMART

  1. Menyusun refleksi mingguan tentang proses belajar di STI ITB.
    Outcome minimal empat tulisan reflektif yang menunjukkan perkembangan pola pikir.
    Target waktu 45 hari.

  2. Mengikuti satu kegiatan atau kompetisi akademik di bidang teknologi.
    Outcome laporan pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh.
    Target waktu 75 hari.

4.11 9) Self-Assessment Rubrik UTS-4

Kriteria Deskripsi Skor (1–5) Bukti / Catatan
Kelengkapan SHAPE Semua aspek S-H-A-P-E telah terisi dengan cukup lengkap dan relevan. 4 Ada keseimbangan antara akademik dan refleksi personal.
Koherensi Piagam Diri Misi dan nilai pribadi tergambar jelas dan konsisten. 4 Nilai inti dan kompas keputusan logis & realistis.
Narasi 90 Detik Narasi personal mengalir, jujur, dan merefleksikan identitas diri. 5 Relevan dengan konteks mahasiswa STI ITB.
Evidence & Aksi 90 Hari Rencana SMART konkret, tapi masih perlu metrik hasil lebih terukur. 3 Tujuan sudah jelas, perlu indikator capaian lebih spesifik.

Total (maks 20): 16/20
Tingkat: B (70–84%)


4.12 Versi Ultra-Ringkas (≤ 140 kata)

“Saya Levina, mahasiswa Sistem dan Teknologi Informasi ITB semester 3 yang sedang mengeksplorasi arah dan potensi diri.
Saya punya ketertarikan pada teknologi, analisis sistem, dan kegiatan kreatif seperti crochet dan knitting.
Bagi saya, belajar adalah proses yang berkelanjutan — bukan hanya untuk nilai, tapi untuk memahami diri dan memberi makna bagi orang lain.
Kekuatan saya terletak pada empati, ketekunan, dan semangat belajar yang tinggi.
Ke depan, saya ingin terus bertumbuh menjadi pribadi yang seimbang: cakap dalam berpikir logis, tapi tetap hangat dan peka terhadap sesama.”